Rabu, 16 Desember 2015

Sarana Kesehatan


 
    Puskesmas Purana Sukamantri merupakan Puskesmas pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap, yang ditangani oleh Dokter, Bidan, dan Perawat yang terlatih lainnya.
Pelayanan kesehatan Rawat Jalan diantaranya : Pelayanan Umum (Perawat dan Bidan), Pelayanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)+KB (Keluarga Berencana).
Pelayanan Rawat inap diantaranya : Pasien Pelayanan umum dan KIA (Ibu Bersalin, Ibu Nipas, dan Anak di bawah 5 tahun).
Akan tetapi letak Puskesmas ini tidak strategis karena letaknya yang berada di pesawahan dan jauh dari lingkungan masyarakat.
Alamat : Jl. Raya Cipadung-Sukamantri No. 04 Kec.Tanjungkerta
Jenis (type) : Perawatan

Pusat Perdagangan


 


    Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan dengan kegiatannya bukan tempatnya. Ciri khas sebuah pasar adalah adanya kegiatan transaksi atau jual beli. Para konsumen datang ke pasar untuk berbelanja dengan membawa uang untuk membayar harganya. Stanton, mengemukakan pengertian pasar yang lebih luas. Pasar dikatakannya merupakan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi, dalam pengertian tersebut terdapat faktor-faktor yang menunjang terjadinya pasar, yakni: keinginan, daya beli, dan tingkah laku dalam pembelian.
    Pasar memiliki sekurang-kurangnya tiga fungsi utama, yaitu fungsi distribusi, fungsi pembentukan harga, dan fungsi promosi. Sebagai fungsi distribusi, pasar berperan sebagai penyalur barang dan jasa dari produsen ke konsumen melalui transaksi jual beli. Sebagai fungsi pembentukan harga, di pasar penjual yang melakukan permintaan atas barang yang dibutuhkan. Sebagai fungsi promosi, pasar juga dapat digunakan untuk memperkenalkan produk baru dari produsen kepada calon konsumennya.





 

Pusat Terminal




Medal Sekarwangi, di era 70-an, rajin hilir-mudik di Jakarta. Sebagaimana bus kota lainya, armada Medal Sekarwangi ketika itu masih berupa bis berhidung. Pada era 80-an, ketika bis besar tanpa hidung makin marak, Medal Sekarwangi mulai jarang terlihat: meski masih ada. Sosoknya masih terlihat di Terminal Cililitan, Jakarta Timur. Hadir dengan warna merah, tanpa hidung, Medal Sekarwangi pindah parkir ke jalur bus antar-kota. Trayeknya, yang terus dipertahankan sampai kini ketika terminal Jakarta Timur sudah hijrah ke Kampung Rambutan, adalah Jakarta-Sumedang: kota dan kabupaten yang memang jadi markas besarnya. Di Sumedang, PO Medal Sekarwangi menjadi penghuni setia Terminal Ciakar. Disebut begitu karena bis lain enggan mampir ke Terminal Ciakar. Sebagaimana banyak terminal lain di Pulau Jawa, terminal ini hanya ramai di musim lebaran.
    Terminal Ciakar sepi karena dibangun di tempat yang tidak strategis. Dibangun pada akhir 1990-an di Kecamatan Sumedang Utara, dan direnovasi pada 2011 lalu dengan anggaran Rp 3,4 miliar dari APBD Jabar, terminal ini tidak berada di jalur antar-kabupaten atau antar-propinsi. Dia tidak berada di jalur lalu lintas dari Cirebon, Majalengka dan Kuningan yang menuju Jakarta, Subang dan Indramayu, kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishub Kominfo) Kabupaten Sumedang, Teddy Mulyono. Idealnya, kata Teddy, terminal itu dibangun di Cijelag, Kecamatan Tomo, yang memang jalur lintas Timur-Barat Sumedang. Di lintasan itu sekarang lewat tak kurang dari 600-700 bis per harinya. Solusi lain, undang keramian ke sekitar terminal. Pindahkan Pasar Inpres dan Sandang Sumedang ke sekitar terminal, karena pasar di pusat kota itu sudah tak layak dan perlu renovasi.
    Keinginan Pak Dishub suatu hari mungkin terwujud. Tapi yang pasti, Pak Bupati periode lalu, Endang Sukandar, tampaknya senang-senang saja dengan kondisi terminal. Terlebih di musim lebaran 2013, saat ia berkunjung ke sana, WC Terminal Ciakar tercium berbau harum.